- Sebutkan binatang yang bertelur dan beranak!
- Berapa jumlah domba, ayam, angsa, dan kelinci? Berapa jumlah keseluruhannya?
- Siapa pencipta manusia, hewan, bumi, matahari, bulan dan bintang?
- Apakah kalian suka suka makan telur, sate kelinci, dan sosis sapi?
Ayo belajar membaca!
Belajar Menurut Pandangan Teori Gestalt adalah proses mengembangkan insight. Insight adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian dalam suatu situasi permasalahan dan menganggap bahwa Insight adalah inti dari pembentukan tingkah laku.
Insight yang merupakan inti dari belajar menurut teori gestalt, memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Kemampuan Insight seseorang tergantung kepada kemampuan dasar orang, sedangkan kemampuan dasar itu tergantung kepada usia dan posisi yang bersangkutan dalam kelompok (spesiesnya).
- Insight dipengaruhi atau tergantung kepada pengalaman masa lalunya yang relevan.
- Insight tergantung kepada pengaturan dan penyediaan lingkungannya.
- Pengertian merupakan inti dari insight. Melalui pengertian individu akan dapat memecahkan persoalan. Pengertian itulah yang dapat menjadi kendaraan dalam memecahkan persoalan lain pada situasi yang berlainan.
- Apabila insight telah di peroleh,maka dapat digunakan untuk menghadapi persoalan dalam situasi lain.
Menurut teori Gestalt ini pengamatan manusia pada awalnya bersifat
global terhadap objek-objek yang dapat dilihat, karena itu belajar harus
dimulai dari keseluruhan, baru kemudian diproses pada bagian-bagian
tertentu. Pengamatan artinya menerima, menafsirkan dan memberi arti
rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata dan telinga.
Gestalt dalam bahasa Jerman artinya Whole Configuration atau bentuk yang
utuh, pola, kesatuan, dan keseluruhan lebih dari bagian-bagian. Menurut
Gestalt semua kegiatan belajar menggunakan insight.
Belajar Menurut Pandangan Teori Gestalt
Untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang belajar Gestalt, dapat disajikan beberapa prinsip penerapannya.
a. Belajar itu Berdasarkan Keseluruhan
Teori Gestalt menganggap bahwa
justru keseluruhan itu lebih memiliki makna dari bagian-bagian.
Bagian-bagian hanya berarti apabila ada dalam keseluruhan. Makna dari
prinsip ini adalah pembelajaran itu bukanlah berangkat dari fakta-fakta,
akan tetapi mesti berangkat dari suatu masalah. Dari masalah itu siswa
dapat mempelajari fakta.
b. Anak yang Belajar Merupakan keseluruhan
Prinsip ini mengandung pengertian
bahwa membelajarkan anak itu bukanlah hanya mengembangkan intelektual
saja, akan tetapi mengembangkan pribadi anak seutuhnya. Apa artinya
kemampuan intelektual manakala tidak diikuti sikap yang baik atau tidak
diikuti oleh pengembangan seluruh potensi yang ada dalam diri anak. Oleh
karenanya mengajar itu bukanlah menunpuk memori anak dengan fakta-fakta
yang lepas-lepas.akan tetapi mengembangkan keseluruhan potensi yang ada
dalam diri anak.
c. Belajar Berkat ”Insight”
Telah dijelaskan bahwa Insight
adalah pemahaman terhadap hubungan antar bagian didalam suatu situasi
permasalahan. Dengan demikian, maka belajar itu akan terjadi manakala
dihadapkan kepada suatu persoalan yang harus dipecahkan. Belajar
bukanlah menghafal fakta. Melalui persoalan yang dihadapi itu anak akan
mendapat insight yang sangat berguna untuk menghadapi setiap problema.
d. Belajar Berdasarkan Pengalaman
Pengalaman adalah kejadian yang
dapat memberikan arti dan makna kehidupan setiap perilaku individu.
Belajar adalah melakukan re-organisasi pengalaman-pengalaman masa lalu
yang secara terus menerus disempurnakan.
Sumber
Max Wertheimer adalah seorang psikolog. Dia lahir di Praha pada tanggal15 April tahun 1880 dan meninggal saat 12 Oktober 1943 di New Rochelle,New York, Amerika Serikat. Selama masa remajanya, Wertheimer memainkan biola, menggubah musik simfoni serta musik yang biasa dimainkan dalam suatu ruangan kecil, yang mana tampaknya lebih cocok untuk menjadi seseorang musisi. Pada tahun 1900, di mulai belajar hukumdi Charles University, Praha, namun segera ditarik ke dalam filsafat hukum.
Kurt Lewin lahir pada tanggal 9 September 1890 disuatu desa kecil di Prusia, daerah dosen. Ia adalah anak kedua dari empat bersaudara, Lewin menyelesaikan sekolah menengahnya di Berlin tahun 1905 kemudian ia masuk Universitas di Freiburg dengan maksud belajar ilmu kedokteran, tetapi ia segera melepaskan idenya ini dan setelah satu semester belajar psikologi pada universitas di sana. Setelah meraih gelar doktornya pada tahun 1914, Lewin bertugas di ketentaraan Jerman selama empat tahun. Pada akhir perang ia kembali ke Berlin sebagai instruktur dan asisten penelitian pada lembaga Psikologi.
Wolfgang Kohler adalah seorang psikolog Jerman yang lahir pada tanggal 21 Januari 1887 di Talinn, Estonia dan meninggal pada tanggal 11 Juni 1967 di New Hampshiere, Amerika Serikat. Köhler merupakn tokoh penting dalam pengembangan pemikiran psikologi Gestalt yang berusaha memahami pembelajaran, persepsi dan komponen-komponen lain kehidupan mental sebagai kesatian struktur. Tesis doktoralnya bersama Carl Stumpf di Universitas Berlin (1909) merupakan sebuah investigasi mengenai pendengaran. Sebagai seorang asisten dan dosen di Universitas Frankfurt(Psychologisches Institut, 1911), dia melanjutkan penelitian auditorialnya. Pada tahun 1912 dia bersama Kurt Koffka menjadi bahan eksperimen dari penelitian tentang persepsi yang dilakukan oleh Max Werhtheimer yang laporannya tentang penelitan tersebut menghasilkan pemikikiran Gestalt. Sebagai direktur bagian penelitian Antrophoid dari Prussian Academy of Sciences di Tenerife, Canary Islands (1913–20), Köhler mengadakan percobaan-percobaan mengenai pemecahan masalah yang dilakukan oleh kera-kera, ia menemukan kemampuan para kera tersebut untuk menggunakan peralatan-peralatan sederhana dan membangun rangkaian-rangkaian sederhana.
Tokoh Psikologi Gestalt
Max Wertheimer

Kemudian di tahun berikutnya, Werheimer meninggalkan Praha untuk belajar psikologi di Friedrich-Wilhelm University Berlin, Jerman di bawah bimbinganCarl Stumpf, sampai akhirnya terkenal karena kontribusinya dalam psikologi musik. Dia menerima gelar Ph.D. dari University of Würzburg tahun 1904, yang mana sebagaian dari disertasinya membahas tentang pengembanganalat pendeteksi kebohongan.Dia kemudian melakukan penelitian ke berbagai daerah di Praha, Berlin, dan juga Wina. Dia menemukan bahwa anak-anak yang berpikir lambat, dapat memecahkan masalah yang dihadapinya ketika mereka dapat memahami struktur masalah keseluruhan yang terlibat.
Kurt Lewin

Lewin menghabiskan sisa sisa hidupnya di Amerika Serikat. Ia adalah profesor dalam bidang psikologi anak-anak pada Universitas Cornell selama dua tahun (1933-1935) sebelum dipanggil ke Universitas negeri Iowa sebagai profesor psikologi pada Badan Kesejahteraan Anak. Pada tahun 1945, Lewin menerima pengangkatan sebagai profesor dan direktur Pusat Penelitian untuk dinamika kelompok di Institut Teknologi Massachussetts. Pada waktu yang sama, ia menjadi direktur dariCommission of Community Interrelation of The Amerika Jewish Congress, yang aktif melakukan penelitian tentang masalah masalah kemasyarakatan. Ia meninggal secara mendadak karena serangan jantung di Newton Ville, Massachussetts, pada tanggal 9 Februari 1947 pada usia 56 tahun.
Click untuk melihat kodenya!
Untuk menggunakan emoticon ini kamu harus menambahkan setidaknya satu spasi sebelum kode diatas.